renyah
getir
campur aduk
wortel mengangguk
buku mengibaskan tiap halamannya
air mata mereka bergulir
——–
wortel berkata
kasihan yang jual sayur mayur
air liur menetes ngilu
madatan
penasaran
seperti apa sih penganan istana
tempat raja diraja
berhelat mewah…
———–
tak sepotong roti
atau jajan pasar
apalagi kue rasa keju anggur
daging asap berbumbu merica
mampir ke mulut mereka
————-
buku tersenyum di kulum
kasihan yang jualan aku
manyun
sehari terbuang sia-sia
seonggok buku di pojok debu
tak laku
———-
kalau begitu
ujar sang wortel
kita bergandengan tangan saja
pertanda duka
bahwa kemewahan adalah hanya milik mereka
buku murah pun sulit dikecap rakyat
penganan gratis hanya sekedar mimpi
———–
perhelatan anak raja
menyulitkan lebih sejuta nyawa
gaduh
semua repot
tergopoh-gopoh
hanya untuk menjilat puja puji
sampai mati…