Sepucuk Surat Mengapung Di Danau Toba…

botol putih kusam mengapung

di tengah danau Toba penuh misteri

kecupak air menjilat tubuh botol

gemericik miris..

————–

selembar kertas tergerus di dalam botol

kata demi kata muncul mengalir

sepucuk surat

penuh gelegar rona

meronta ditelan angin Toba

———–

ikan nila menghindari pancing jala

merapat ke tubuh botol

melirik seluruh kata

dalam sepucuk surat yang merana

mata pun tak berkedip

karena terpesona

———-

tolong aku Toba

begitu ikan nila mulai membaca

tubuhku  berbalut super mewah busana

berat  sejuta rajutan menanggung beban

kemilau sorat mata seluruh jagad memandang

ribuan telapak tangan menggenggam

tanda selamat merenggut kebahagiaan

tabur wangi melati lavender cempaka

menyelinap di bongkahan emas murni

derajat tertinggi dalam sebuah gengsi duniawi
diraih mudah sekali

namun setelah itu……

pesta usai

keramaian punah

tinggal dua manusia terpana

tanpa cinta…

dalam bilik yang sama

bagai ajang pembantaian

jauh dari guyuran asmara

merana…

mual….

duh Toba…

bawalah daku pergi

sampai ujung dunia

aku mampu lari selama mungkin

untuk tak bersanding dengannya

berlama-lama……..

———–

ikan nila pun lemas

air matanya bercampur air danau Toba

surat siapakah itu, Paduka….

derita siapakah dia, Ilahi…?

masih bernyawakah si pembuat surat ini….

ikan nila termangu lagi…

mengapung

bergumpal  lara

amat sangat nyeri…..

Auto forward has a customer care system a phone call away and available application essay writing service https://admission-writer.com 24 hours a day and seven days a week.