mengapa kamu harus nelangsa
melihat kebahagiaan pasangan tua
berpelukan di pesawat udara
saling menyuap
saling mengingat
menelan obat
dengan penuh cinta
——–
mungkin itu hanya kebetulan
yang berhasil kamu lihat
karena di ruang tunggu dokter
atau pengobatan alternatif
acapkali lain yang aku tangkap
pasangan sering berdebat
sembari tak berani bersuara kuat
saling memaki dan menghujat
mempersalahkan kerewelan
dengan derita penyakit
di sekujur badan
———-
bila sudah begini
aku tersenyum
bahkan ingin tertawa
sekeras-kerasnya
bagaimana patut bersyukurnya aku
tak mengalami hal sedemikian
dimaki pasangan hidup
sembari mengidap penyakit gawat
——–
mereka
kadang tak mensyukuri nikmat
diberi kelanggengan berpasangan
namun sering saling mempersalahkan
lisan tutur kata menyakitkan
padahal harusnya mereka bergandengan
———
jadi,
hai kamu…
tak perlu berkecil hati
yang kau cermati di pesawat
hanyalah pemandangan sekelebat
menelusuri sejuta pertengkaran pasangan
bagai melihat pusingnya semut merayap
———–
nikmati kesendirianmu
bebas menari
rizki jodoh datang sendiri
berkah Tuhan tak perlu dicari
karena masing-masing porsi
sudah ditentukan sejak kita bayi….
Uni Linda sayangku yang dicintai Allah;
Apa kabarmu?
Akhir tahun lau saya berkelana dengan buku dari Jakarta, Makasar, Jakarta, Singapura, woooow perjalanan yang sangat mengharu biru.
Tahun ini. sejak awal Desember saya putuskan harus berkumpul dengan anak dan cucu sembari diterapi jantungku yang sudah bermasalah sejak januari 2012.
Bahagiakah diriku? Insya Allah!
Sepanjang tahun ini, 2012, saya berkelana ke mana-mana juga masih dengan buku.
Kuharap Uni Linda pun berbehagia, menikmati kesendirian kita yang tak pernah sunyi; karena ada anak-cucu, sahabat dan laptop setia yang menemani.
Semoga masih ada tahun-tahun yang lain untuk kita berkarya dan beribadah, ya Uni Linda.
Salam Manis dan Bahagia!
Pipiet Senja
indah banget, seakan mengingatkan kepada pasangan yg lain. Teruslah berkarya.
Eda Pipiet,
Perempuan menjadi bersahaja karena ketegarannya dan kemampuannya untuk tidak pernah mengeluh… Keperkasaan perempuan adalah yang membuat perempuan menjadi sejatinya… Bersyukurlah karena sudah diberi kesempatan untuk belajar menjadi perempuan sejati sementara banyak perempuan lainnya yang terbuai dalam manja, pasungan ketidakmandirian, dan keluhan yang membuat susah…
Peluk cium untuk eda pipiet dan mbak linda djalil tersayang… Kalian berdua saya banggakan…
Peluk untukmu, Mariska….!!
Alhamdulillah, saudariku cinta….terimakasih ya sayangku…
merupakan kehormatan besar ada yang menulis puisi indah begini untuk diriku, dan akhirnya; saya tahu, kelak, jika saya pulang mendahuluimu akan ada yang menuliskan sebuah catatan cinta…
terimakasiiiih, masih di jalanan nih…
apa kabar dirimu saudariku?
Terima kasih kembali, mbak Pipiet my dear…..
Puisi itu muncul kurang lebih tiga menit setelah saya membaca statusmu di facebook…hehe…! Salam dan jangan lupa, pasrahkan segala sesuatunya pada Ilahi… karena DIA wakil hidup kita, bukan?