Sarung dan Sajadah Saya Bersih untuk Jum’atan, Hati Saya?

kaki melangkah

ke arah gempita azan

berhamburan kebesaran Allah

tiada batas

————-

sarung yang indah

sejadah di tangan

semua bersih

kopiah berkilau

sinarnya menohok hati

siap jumatan

di mesjid seberang

——–

sarung berkata

indahnya yang kau kenakan, dik

sejadah tersenyum

sujudmu nanti adalah pertanda pasrah

di atas sejadah sinar mulia

———-

lalu hati berdesir

bersihkah hatimu, dik..?

jumatan suci akan kau lalui

sebentarlah menengok ke belakang

terbukakah nuranimu

bagaimana hinaanmu kemarin

kepada seorang ibu

kakak

yang ingin menasihatimu

sembari marah sekalipun

namun tulus ingin kau sembuh

dari penyakit pongah

———

telusuri lagi pelan-pelan

mengapa kau bisa melangkah ke mesjid

tentu karena kau cinta Tuhan

cinta sesama….

pakailah keduanya

bersihkan hati

dari rasa dengki

———-

kemilau azan

kembali menggema

sarung sejadah saya bersih…

sarung sejadah saya bersih

hati saya?

bukankah sudah mengiris dengan hinaan

yang tiada tara…?

pantaskah  melawan seorang wanita…

pantaskah menuduh serta menghina

serta memotong silaturahmi..

———-

selamat jumatan,

selamat datang ke perhelatan doa

tubuh bergerak seiring seirama

tentunya dengan bersih dari goda

dan rasa besar kepala……..

Apple also released a new version of the iphone sdk 3.

5 comments

  1. puisi yang menggugah, sarat dengan perenungan..
    berisi tentang hubungan kepada Allah dan hubungan kepada hamba hambaNya.. dan juga tentang kebersihan, kebersihan lahir dan juga kebersihan bathin.

    benar bu Linda, kita mesti menyeimbangkan kedua hubungan tersebut,,
    kita juga mesti menjaga lahiriah kita, penampilan kita, dan juga menjaga hati (bathin) kita.

    ini puisi bu Linda yang paling aku suka.

    tetap semangat berkarya dan berbagi hikmah bu Linda..
    salam..

Comments are closed.