gemerincing lonceng
dari menara tinggi
gaungnya ke seluruh desa
kota..
negara…
kalbu manusia
——–
inilah kumpulan lilin alam
benderang tiada usai
menyusup menjadi iman
paham doa adalah keindahan
untukMU, Kekasih…
———-
lonceng tiada henti
bertalu menyadarkan diri
Tuhan mencintai segala hal
yang serba baik
umat yang menjaga derajat
memeluk
dipeluk
berhimpun kedalaman raga
cantik di luar
cantik pula di dalam
———-
Tuhan…
aku lupa ini adalah natal ke berapa
setelah nafasku di dunia menjelma
terimalah kami
tanpa perbedaan keyakinan
sebab di mataMU kami adalah sama
umatMU semua..
yang menanti hamparan sayangMU
seindah lonceng itu berbunyi
terlelap dalam mimpi
berdampingan dengan azan indah yang muncul lima kali sehari
semua ciptaanMU , Tuhan…
damai…
tanpa kasta ….
Terima kasih banyak, teman…!
Salam damai selalu.
Ini adalah pesan Natal yg terbaik yg pernah aku baca
Kalau saja semua orang berprinsip seperti Linda Djalil, alangkah indahnya kehidupan bangsa ini
.
damai..damai…damai….. damai itu indah. — namun kadang orang salah mengerti, memberikan nasihat dan usulan apa pun yang kurang berkenan dianggap tak cinta damai… maka akhirnya di sinilah letak sumber keributannya….
Tuhan menerima kami tanpa perbedaan, tapi manusia senang melakukan pembedaan dan membuat kasta-kasta …
Betul sekal, Aris !
Apa kabar Beijing…?