setumpuk kata meluncur seru
tentang kesejahteraan rakyat
tentang kerja keras untuk rakyat
tentang toleransi demi rakyat
tentang ego yang dibuang
jauh dari kepentingan pribadi
enyahlah dari urusan kantong palsunya demokrasi
——-
ada delapan ratus helai rambut uban
berbisik-bisik di atas kepala
bergosip tentang majikannya
yang antara mulut menyembur kata
dan otak di dalam kulit rambut uban
semua bertentangan
benar-benar berbeda
——-
lelaki itu menghela nafas panjang
selesai sudah berceloteh di studio televisi
pantat kini sudah melekat di mobil mewah
pinggir kiri kanan terusir
oleh pengawal perkasa
bunyi-bunyian mengaum
menembus jalan raya
inilah kekuasaan
yang sepatutnya sempurna…
———-
tiba di rumah…
pintu siap terbuka
oleh tergopoh-gopohnya para penjaga
telapak kaki terus melangkah
daun pintu kamar tidur masih tertutup rapat
ada istri jelita di dalamnya
——–
tok..tok..tok… saya ingin masuk
tok..tok tok… silakan masuk hati nurani
inilah yang sesungguhnya asli
semua yang tadi hanya sembelit kaki
tok..tok tok… silakan masuk hati nurani..
yang sungguh berbeda dari yang di televisi tadi
lelaki itu menangis…
malu sekali….
subhanallah tante linda.. aku suka bgt!
Like this, mba linda. Kemanakah hati nurani saat ini?? 🙁