Langkah Kaki Sang Pria

cemerlang penuh melati
gemilang penuh cempaka
teguh tanpa cacat cela
sang pria pernah mengalaminya…

langkah kaki tiada henti
membangun keluarga sempurna
semua diupayakan oleh sang pria
berdampingan dengan si cantik istri setia

lalu muncul anak-anak
menggerus derajat menunjang martabat
tuntutlah ilmu agar cepat melangkah
karena hidup manusia berkejaran dengan waktu
yang tak lama lagi

kaki pria melangkah tegap
di atas sekujur tubuhnya
terisi tanggung jawab yang cukup besar
dilalui setiap pagi tanpa gentar
ada tanaman aneka warna
ada pot bunga dan tanah subur di mana-mana
itulah kehidupan yang paling nyaman
bersama mereka..

anak cucu cicit tercetak rapi
tinggal ia memetik saja hasil payahnya…
Tuhan jugalah yang selalu menjaga
jauh dari pilu dan nestapa
pria itu penuh senyum mengembang
betapa pekejaannya tak sia – sia..

kaki tak lagi berpijak di tanah
karena kursi roda sebagai pembantu semangat tersedia
dari tahun-tahun belakangan ini…
semua terobati karena memandang mimik wajah tenang

ia pun tetap menyapa melatinya
daun singkongnya
cempaka dan rerumputan
yang sehari-hari menjadi temannya..
selain hobi menikmati yang serba lezat ..
gulai kambing ataupun durian yang tersedia..
hanya colek sedikit
dan menghirup aromanya dari kedekatan yang itu-itu saja…
sembari ia tersenyum penuh pensyukuran nikmat
usia  sembilan puluh lima tahun adalah usia emas..
sebab semuanya tertanggung sendiri….
termasuk pergi menyelam
termasuk rumahnya tersedia untuk para jamaah
atau hanya karena masak penganan enak…

pria itu kembali menapakkan kakinya
terdengar halus..
menggapai dari kursi roda..
namun doa tak pernah putus
sampai ia renta….
kasih Tuhan di mana-mana
cinta Tuhan juga selalu tersedia
bertaburan doa…..