kamu dulu membuat aku
termenung sepanjang nafas
kulit kepala senat senut
pusing menahan kangen
kamu dulu membuat aku
mengalirkan air mata selalu
norak namun fakta
malu tapi mau
semua digelontorkan air
musnah
tak bersisa
sampai mimpi pun
tak muncul pula
kamu dulu membuat aku
melangkah maju selalu
merengkuh dunia sebulat bola
mengejar cita
tanpa cinta
kamu dulu ya kamu dulu
kini kita tertawa girang
cerita lama memalukan
membuat pipi semu memerah
kita pun heran
persahabatan berlanjut sempurna
tanpa dunia persilatan
eh, .. percintaan
karena sahabat murni jauh lebih indah
tak kenal tuntutan
tak kenal warna
tak kenal nestapa