tubuhmu kecil
langkahmu ringan
kurus gesit
rambut lurus tiada ikal
bekerja tiada henti
dari waktu ke waktu
hari bulan tahun
nyaris seperempat abad
mengabdi kepada majikan
mengabdi..?
benarkah..?
Iyem selalu berada
di tengah wewangian
botol parfum segala merk
dari seluruh penjuru dunia
sebagian titipan dibawa..
oleh pramugari jelita
iyem berada di tengah handuk
halus tebal buatan impor
pewarna kuku menyala
bedak kinclong harga menjulang
baju dalam wanita berenda
serta alas kaki model segala warna
Iyem tertata di tengah semua
barang dagangan mewah berbinar tanpa sirna
milik si engkoh yang ganteng awet muda
milik si encik langsing jelita tiada duanya…
Iyem berada di tengah artis
orang-orang kaya Jakarta..
sebagai pelanggan lama sejak kakek nenek mereka
berbelanja tak berpindah..
selalu di toko yang sama
suatu hari seisi toko bermuram durja
Iyem pergi tiada pamit kata
menggamit teman-teman sepekerjanya…
engkoh dan encik siaga berjaga
sambil mulut setengah menganga
seakan mimpi buruk yang tak dapat dipercaya
ringan hati Iyem bekerja
ringan tubuh semampainya
ternyata menular pada ringan tangannya
panjang.. panjang…
panjang mencuri barang berharga
dagangan engkoh encik warisan keluarga
berpeluh keringat terus saja bekerja
tetap kebobolan pencuri muncul di sana
dan Iyem lah pelaku utamanya…
dari botol minyak wangi harga jutaan
sampai kaos dalam lelaki
kosmetika kondang kebutuhan papan atas
masuk ke kocek Iyem tiada tara
bertelur menjadi mobil Avanza
berbiak sampai rumah petak beberapa
Iyem hidup makmur sentosa
dari juragan yang dipecundanginya
yang menyuapi bayinya dengan bubur bergizi ternama
yang menghibur keluarganya piknik ke mana-mana
yang menyumbangkan ongkos derita sakitnya
semua tiada tara..
tak terhitungkan
namun tidak pula diperhitungkan olehnya..
mencuri barang-barang mewah adalah kenikmatan
engkoh encik goblog tak paham adalah kepuasannya…
bagai terasi aroma sengit tak mungkin berlama-lama
sekalipun tersembunyi di balik reruntuhan pohon raksasa
Iyem tak tahu diuntung
Iyem tak tahu diri
Iyem tak ingat zaman hina papa
Iyem lupa derajat yang ditinggikan DIA
semua musnah karena ulahnya
bagai gelontoran pasir gunung muntah ke sungai
tanpa ampun…
Iyem hidup kini terbata-bata….
nista…
oh Iyem….. Iyem….
kamu tidak sendirian…
banyak Iyem-Iyem lain di negeri kita….
yang lupa kacang pada kulitnya
yang lupa kejujuran sesungguhnya amat mulia..
mari bergabung Iyem-Iyem yang lain…
menuju neraka
“Juraganku bisa nyaplok banyak uang negara, aku nyimit sedikit boleh dong…” gumam si Iyem.
mau? waaah.. jangan dong.. hehe.. !!
iyem oh iyem … ngiiiik …
temen Iyem sedang di hotel ‘pro deo’ KPK. 🙁