Merekam Jejak

sebongkah puja puji
berlumur caci maki
tiada mudah terhapus
karena semua berbekas
di hati..
di segala peralatan teknologi canggih
di rasa..
di kalbu..

khilaf berada di ujung sudut mata
karena tak kuat menahan nafsu berlimpah harta
sementara burung datang berkelompok
siulannya pedih
mereka merekam jejak
tingkah manusia tak berakhlak
merekam jejak..
merekam jejak..
untuk dipindahkan
ke pelosok dunia lain
berita menyebar bagai sayap lebar mengepak

ada jeruji gigih
ada tembok yang kikir lahan
burung-burung tetap merekam jejak
tak terhapuskan
bagi seluruh keturunan manusia
anak cucu menantu
tiada sulit menelusuri jejak kelam
tragedi moyangnya…
menguak tabir
terus..
terus ke masa depan
dengan catatan…
orang-orang itu pernah terkungkung
dalam bui……

Auerdem sollen rckschlsse auf mglichkeiten des einsatzes frderdiagnostischer verfahren gezogen werden daz-spracherwerb und sprachfrderung deutsch als zweitsprache differenzen diagnostizierten hausarbeit-agentur.com und kompetenzen frdern im deutschunterricht.

4 comments

  1. Untuk diri sendiri kayyknaa masih belum bisa memberi. Untuk orang lain mungkin saya bisa member senyum. Untuk keluarga saya memberi kebanggaan. Tengkiu infonya.[]

  2. Katanya tak apalah di bui gak lama. Banyak temannya kok. Jadi banyak waktu untuk ibadah dll. Nanti keluar dari bui masih tajir

  3. Kebangatan memang, kalau tetap aja bangga dan membangkang… bertaubatlah… Renungan yang dalam… Tq, mbak Lin.

Comments are closed.