Suatu Siang di Citos

udara menyengat

pendingin udara tak mampu hebat

menyemprot lemah cucuran keringat

citos tak lagi nyaman

 

di antara kerumunan baju

tergantung sejuta warna seru

gelang kalung sampai sepatu

di situlah mata perempuan senantiasa tertuju

tetap saja citos yang panas

tak lagi nyaman…

 

di sana sini banyak kenalan

bertandang di antara penjaja makanan

yang tak kenal pun menjadi berkawan

para perempuan bersalaman

panas citos dilawan hati nyaman..

 

lalu seseorang berkata

saya tiap malam membaca

catatanmu di dunia maya…

aku terkesima

tak percaya

orang ini tak kukenal sebelumnya

wanita ramah cerdas tampilannya

benar,  saya baca tulisanmu

saya suka….

 

kami berpisah setelah bersalaman

citos terasa mendadak dingin

karena hati begitu berbunga

haru menyelimuti

apalagi penghargaan tertinggi

bagi seorang penulis yang seadanya ini

bila hasil karya dicermati

dihayati

dihargai….

 

wanita tadi telah berjalan di lorong

sampai ke ujung citos…

aku bergumam di hati

terima kasih kawan…

sore ini aku akan menulis lagi..

kali ini khusus untukmu

Negro league emuseum the kansas state university college of education produced this resource to help teachers provide historical context about https://essayclick.net negro league baseball.