aku ingin sekolah
ujar paino
ujar syula
ujar mawar
ujar widodo
berhimpun merana
meneguk air liur
hingga surut ke ujung pantai
aku ingin sekolah
namun bunda begitu lelah
tapak kaki menginjak sawah
di atas retaknya tanah
ayah begitu pula
tukang batu tak dapat kerja
karena semua banyak yang muda
itu kata paino
bercerita sembari bergulir air mata
aku ingin sekolah
bapak bilang tentu tak bisa
kakak-kakakmu bekerja
mana mungkin ada biaya
tiap hari menenteng buku
menggiring kambing sampai hitam legam semua kuku….
maka syula pun termangu…
lalu kata bapak lagi
boleh saja kamu sekolah
namun tak bisa makan sehari tiga kali
jatahmu hanya sekali
karena sisanya termakan ongkos transportasi
maka syula menyepakati
makan hanya sekali sehari
sepanjang jalan kepalanya sakit sekali
migren tiada habis berkali-kali
asalkan bisa bersekolah dengan bangga hati..
ada lagi sekelompok anak
tak mungkin lagi menyentuh matematika
pelelangan ikanlah markas mereka
mencuri selagi nelayan lengah
atas komando orang tua miskin lemah
yang tak berkocek cukup untuk biaya sekolah
anak-anak desa lagi-lagi merengguk liur
memandang anak kota mereka tergiur..
bersekolah tanpa harus kerja lembur..
duuuuh ….uang orang tua selebar kasur
anak kota yang sungguh takabur
tak ada guru mereka kabur
tersinggung sedikit nyawa pun babak belur
membunuh pun dianggap kerja suci seputih kapur
aku ingin sekolah..
aku ingin sekolah….
tak dapatkah anak kota yang biadab mengalah
kalian yang berada di tengah sawah
kami yang duduk menikmati sekolah…