Jokowi dan Tempat Tidur

Jokowi namamu

lima belas Oktober  di  Balai Kota

berbaju putih

bertopi

penuh atribut

menjadi tontonan

mengucap janji

untuk kerja  murni

dari hati…

 

Jokowi namamu

beban di pundak  dimulai

sungguh luar biasa

menyala ke mana-mana

menembus rimba raya

 

Jokowi namamu

yang mengukir cerita

rakyat mendadak jatuh cinta

untuk kemajuan Jakarta

bagai bintang gemerlap tiba-tiba

kau begitu mempesona

 

Jokowi namamu

apakah akan terus menyeruak pesona

bagi  khalayak Ibukota?

semua tergantung dari tutur kata

dari perbuatan

dari niat baik

dari intonasi suara

pertanda kau bahagaia

atau sudah mulai pusing kepala

 

Jokowi namamu

jauh dari luar kota

muncul di sini  cari  perkara

perkara dihujat

perkara dipuja

satu pesanku selain merawat kota

urusan privasi harus tetap terjaga

tak perlu orang-orang media

masuk sampai kamar tidur lantai dua

sehingga orang tahu  bentuk kayu peraduan buatan Indonesia

yang menjadi tempat istirahatmu dengan istri tercinta….

 

4 comments

  1. Buat saya itu tidak masalah… Saya melihat dari kacamata pekerjaan saya sehari-hari sebagai inteiror disainer dan project manager untuk proyek-proyek interior… Jadi, masalah ini adalah makanan sehari- hari saya..
    Pesan yang ingin disampaikan Jokowi sebetulnya sangat sederhana… Kita tidak perlu memakai produk raja-raja jaman dulu (dalam hal ini dari luar negeri pula)… Jikalau kita punya produk lokal yang bermutu, kenapa tidak kita gunakan untuk kebutuhan kita sehari-hari…? Potret ruang tidur juga biasa ditampilkan di media majalah ataupun TV untuk menambah wawasan dan ide kita dalam berkreasi di rumah pribadi kita,…
    Boleh kan berbeda pendapat? Katanya, perbedaan itu indah, asalkan kita tahu bagaimana kita mendudukan masalah perbedaan itu sendiri…
    Salam sukses buat Linda Djalil.

    1. Terima kasih mbak Dina…
      Boleh dong berbeda pendapat. Kan jadi seru…, dan masing-masing melihat dari kacamatanya sendiri. Memang benar di majalah-majalah interior banyak diperlihatkan kamar tidur seseorang. Keren-keren dan bisa jadi percontohan. Melihatnya senang, tapi untuk saya lakukan sendiri ( berkali-kali beberapa majalah interior minta saya agar kamar saya difoto karena kata mereka ‘cozy’), tapi dengan halus saya menolaknya. Tempat itu adalah ruang privasi yang paling privasi bagi saya….

      Saya bukan siapa-siapa. Apalagi kalau (misalnya nih hehehehe) saya adalah seorang pejabat atau tokoh apa kek… waaah, rasanya ”bukan Linda deh” untuk memamerkan kamar tidur ke mana-mana. Saya rasa untuk tokoh publik memang sebaiknya juga begitu. Disorot saja prestasi kerjanya, atau sarapan paginya barangkali… tapi tentu bukan sampai keadaan kamar. Memamerkan produk dalam negeri bisa melalui tas baju sepatu maupun perabotan rumah tangga lainnya.

      Dan rasanya, kok Jokowi berada di kamarnya kemudian difoto di depan tempat tidurnya, ”infotainment’ banget..! Hahahahaaaa…..!
      Salam dan sekali lagi, terima kasih ya sudah mampir.

  2. Ruang Publik adalah milik kita bersama, RES PUBLIKA…. Tempat Tidur adalah RES PRIVATA… Sangat tepat untuk terus diingat mas Jokowi (dan juga Ahok..). TERUTAMA juga PUBLIK. Untuk menjaganya. Karena ini Negara REPUBLIK Indonesia…

Comments are closed.