suster bergosip
sambil bisik-bisik
mengatasi kejenuhan
menangani setiap menit
segala jenis derita orang sakit
suster membahas calon presiden
yang satu katanya galak betul
apa-apa marah..
apa-apa marah..
satu lagi tak tahu malu
derita rakyat luar biasa
terpendam lumpur bagai hal biasa
belum lagi aki dan nini
yang akan berdampingan memimpin negeri ini
bukankah lebih enak melancong ke luar negeri
membawa anak cucu menantu suami istri…
kata suster-suster tadi di rumah sakit
andai calon yang satu lagi datang ke sini
mari kita siapkan jarum suntik
berisi sebongkah kesadaran
dan setumpuk rasa kasih
segunung penghormatan
bagi negeri yang isinya segala jenis suku agama ini…
yang isinya dari mata lebar sampai mata sipit
yang kepercayaannya juga dihimpun dari mesjid
gereja pura tepekong kelenteng
bergandengan damai penuh cinta erat saudara
bukan isinya caci maki tumbuhkan prahara…
lalu kata suster yang tubuhnya gempal
mengapa tidak kita suntik mati saja…
apa kata kamu suster..?
tiba-tiba sang dokter sudah di samping mereka..
maaf dok… maaf….
namanya juga bercandaaaaaaa…
semua kan hanya pura-pura
raut muka suster pucat luar biasa
tapi kalau betulan, ya boleh juga..
suntik mati saja….
ujar sang dokter sembari lebar tertawa
dan tertawa
dan tertawa…
maka ruangan yang biasanya penuh derita
mendadak bersuasana gembira……..
suster dan dokter,
‘kan juga manusiaaaaaaa…!!