dari kawasan Guntur aku bergumam
gamang
melayang sampai lapisan langit akhir
mulut tetap terkatup
gumam hanya sepenggal
merambah luas ke dasar lubuk
kacau…
dari kawasan Guntur aku menerawang
jauh…
ke masa cilik penuh canda
remaja gairah tiada duka
bersatu dengan kumpulan dara
dewasa menapak mantap
meraih ilmu sejuta warna
menuju berbagai mancanegara
ini kawasanku..
sejuta kenangan muncul di kepala…
bercengkerama merdeka
sesama tetangga berpesta
bagai dunia dalam genggaman kuasa
kuasa..
ah . . betapa seramnya kata itu..
hanya kenikmatan sejenak
yang mampu membuat orang tertunduk
maupun pongah menegakkan kepala
akhirnya kukembali..
ke kawasan ini..
Guntur masa kecil..
Guntur saat remaja…
Guntur tatkala aku tua..
justru aku berada di lokasi yang sama
meski namanya berbeda..
ini bukan rumahku yang dulu….
ini adalah Guntur berterali besi ……!!!
aku kembali tercenung
betapa ribuan kali semasa hidup
kulewati tempat ini
dari balik tembok luar yang kokoh
tak semenitpun terbayangkan
aku akan menjadi penghuninya
sekian puluh tahun kemudian
lagi-lagi tiada daya..
tatkala hati kubuka lebar
salahku di mana..
salahku di mana…
salahku di mana…..
hening
tak ada jawaban suara…
dari kawasan Guntur
lagi-lagi kuulang tanya
tetap tak ada jawaban
hingga tertelan suara guntur menggelegar
menyebar dari kaki langit
ke mana-mana…..
begitu seram kala kudengar nama guntur
gemuruhnya menciutkan hati yang mendengar’a
apalagi guntur yg memiliki serdadu
karna apa ?
kau singgah didalam’a ?
yang kutahu Tuhan selalu bersamamu menemani suka maupun duka.