suara piano mengalir deras
lewat jemari para manusia berbakat
namun apakah hanya sekedar mengandalkan talenta
tanpa kerja keras
ow.., tentu jawabannya TIDAK
katakan TIDAK pada korupsi
sama maknanya
dengan katakan ‘tidak’ pada yang instan
sebab manusia bukan mie rebus berbumbu
sekali muncul langsung melaju…
jemari kembali menari
di atas piano melambung gemericik suara
semua tak mungkin muncul begitu saja
tanpa kerja keras
tanpa ketekunan setinggi bintang…
hidup memang penuh proses
menapak satu demi satu di tengah segunung sabar
anak muda kira semua pasti riang di depan mata
tanpa lewati onak duri penuh misteri
tanpa kerja keras perolehan rizki
lalu muncullah niatan korupsi
karena tak tahan melihat barang-barang konsumsi
begitu indah terperi…
begitu lezat untuk dicuri…
selayaknya belajarlah dari jemari
yang di atas piano menari-nari
tak mungkin sekaligus begitu saja jadi
tanpa berlatih paling sedikit empat jam sehari…
katakan TIDAK pada korupsi
sama seperti katakan ‘tidak’ pada mimpi
mimpi bermain piano selancar pesawat melaju tinggi…
sembari hanya ongkang-ongkang kaki…
tanpa mau menjadi manusia teruji
kemarin mewah hari ini diadili
diikuti tontonan rakyat dari laut sampai ke kali
hasil yang didapat hanyalah menghitung hari..
di bui !!
Wkwkwkwk mantapp bu linda…
Kita mah rakyat jelata tapiiii jauuuuhh lebih mulia dr koruptor, sebab kita yg kena rampok kok, bukan yg merampok..
Sarapan dg ketoprak, makan siang dg tumis kangkung dan ikan cuek, mkn mlm dg nasi goreng, tp hidup tenang, berkelakar dg tetangga lepas, tnp hrs menyiapkan teks sblm berbicara…
Pagi bekerja , mlm istirahat dan bersyukur bhw inilah rezeki yg hrs sy makan, dan menyidihkan sedikit untuk hak org lain..
Koruptor???
DISUMPAHIN ORANG BANYAK, WALAUPUN TIDUR DIRUMAH MEWAH KASUR EMPUK,APA GUNANYA?????
sayang beribu sayang..
negara tak cukup membuat para koruptor jera…
mungkin hukum yg kurang lama
atau memiskinkan koruptor yang dicoba kapeka..
tidak berjalan dengan semestinya..
kita hanya rakyat jelata…
tak bisa berbuat apa-apa..
hanya menyaksikan dengan terpana….
salam untuk mbak linda…
semoga tetap menulis mengkritik dengan setia.