sesungguhnya biru itu cantik
gagah
perkasa
luas
bersahaja
bercampur kasih..
———–
biru adalah cinta
terpupuk di dada
terdalam di nurani tiada sirna
melegam haru tiada tara
————
namun biru kini melanglang
ke mana-mana
mencoreng rasa setia
menohok keindahan seruni alam
meloncat pada busuknya sampah
dari nurani yang luntur gerah
——–
biru dikenakan
oleh pecundang negara
yang kerapkali berkata ‘tidak’
namun langkah menjurus ‘ya’
untuk sesuatu yang dikata ‘ya’
diam-diam melengos berucap ‘tidak’
——–
biru menjadi gelap
seusai mata melihat uang
menjadi biru
hati tersinggung sedikit
merebak hancur membiru
kocek menebal gembung
biru kembali melangit
———
biru kini tak lagi biru
tidak juga harum
wewangian melati busuk
aroma kentut jeritan nestapa
biru terkontaminasi
luluh
kusam
terhajar kepentingan
memasabodohkan geram
jeritan rakyat jelata…