mataku mendelik
marah
tengkukku berdiri
lebih tinggi ketimbang biasanya
karena aku marah
mengapa manusia
ciptaan Tuhan berderajat tinggi
jauh lebih hina
ketimbang binatang
bangsaku menjadi qurban
untuk sebuah kemenangan
dalam ritual keagamaan
dilakukan pemotongan
tapi bangsaku,
bangsa sapi
kini menjadi sebuah ketenaran
istimewa menembus kabut
terhina bagai pantat wajan
kelam
legam
hitam
aku bisa menjadi bakso bulat
sirloin steak yang lezat
rendang padang kotak-kotak
tepangyaki panas-panas
soto ranjau aneka rupa
sampai urusan jeroan
usus paru sampai tetelan
aku dijadikan ajang penggarongan
jual beli izin
jual beli kekuasaan
demi uang bergudang-gudang
demi istri bergudang-gudang
demi anak-anak berkeliaran
akibat dahsyatnya syahwat berkepanjangan
aku sudah diperalat !
bangsaku,
bangsa sapi..
betul-betul dinista para penjahat
sampai sapi mentah berambut panjang
sebegitu sigap siap datang
paha gembul sarat gairah
menuju hotel mewah
bagai binatang digadang-gadang
muncul karena diundang
menjadi santapan sang pecundang
aku sapi…
menjadi ajang bagi si pencuri
yang berdalih dengan kata ngeri
aaaaah.., urusan sapiiiiiii….
semua itu ‘kan hanya konspirasi .. !!
ini Macan bukan Sapi
si macan lagi bermimpi
seakan paling anti koruspi
terbangun karena kesenggol sapi
murkah berapi-api
anti korupsi jadi terdakwa minta disuapi
rasa malu seakan tak bertepi
konspirasi…. tirani….. zionis….. bak jampi-jampi
sambil meleleh air mata dipipi