Berlin begitu cantik
hutan kota bertebaran di segala tempat
sumringah
antik
penuh daya magnit
namun membuat orang panik
lho?
Berlin banyak orang galak
mahasiswa tukang protes sejak puluhan tahun silam
keras prinsip
cerdas tak mudah ditekuklipat
garang pada kezoliman tanah air
tumpah makian meruah kepada mereka
yang berlagak datang untuk kunjungan kerja….
dicukongi atas biaya negara
Berlin memadu cinta
antara ingin dan hormati orang tua
maka dua kekasih sekuat tenaga menghilangkan rasa
dengan susah payah..
sampai tua renta
cinta tak segera mudah punah…
Berlin yang merajut kenangan
antara Bilka dan Wertheim berburu beras patna
terantuk-antuk lelah di dalam U-Bahn kereta bawah tanah
antara postdam sampai danau penuh perempuan telanjang
semua berlumur aroma boulette dan goreng kentang
lezat yang bukan alang kepalang….
Berlin kedatangan tamu
besar badan kecil nyali
hobi berkeluhkesah di depan orang jutaan
tiada malu tiada gengsian…
sang tamu tak ingin digerogoti wartawan lokal
yang boleh bertanya hanya yang bawaan
dari tanah air yang dijedoti kepalanya mungkin lebih gampang…
karena pulang akan tetap dalam satu kapal terbang…
ketakutan selalu membayang
apalagi bila terpaksa menghadapi mahasiswa…
akankah butiran keringat mengucur deras lewat dada?
Berlin tersenyum penuh gelak tawa
pepohonan raksasa melambaikan aroma cinta…
kepada sang tamu yang mungkin akan membuat lagu tentang cinta…
cinta bukan kepada rakyatnya
bukan pula kepada tanah airnya..
namun cinta hanya kepada partainya..
mungkin kini di depan gereja bersejarah
tak jauh dari kursi para jompo duduk melepas lelah
berada di penghujung panjangnya Kurfurstendamm
orang itu akan mengirimkan pesan pendek …
tentang doa….
lagi-lagi untuk kejayaan partainya….
bukan tertuju bagi negerinya….!!