kedukan cangkul
bergemelutuk
meraup tanah merah
terlempar ke dalam
menyentuh kain kafan
berisi manusia
tanpa hembusan nafas
saat tanah menyapa mayat
gelegar petir muncul dari balik awan
bagai turut merasa geram
lalu muncul suara
hai mayat
ini hanya karena aturan manusia
semena-mena
tanpa sortir kelayakan
kamu berada di tempat ini
makam terhormat perjuangan
ada kamu ikut-ikutan
hanya karena di tubuhmu masa lalu
menempel tanda kehormatan buatan kroni penguasa
bintang mahaputra !!
Tubuh adalah kehormatan karena membawa jiwa mulia. Jenazah adalah perpisahan terakhir dan abadi Jiwa dan tubuh.
Semoga dalam hidup, mereka paham, KEKUASAAN tidak membawa keabadian, dan tidak ‘BERHAK’ memberi gelar PAHLAWAN yang pada kenyataannya, sekedar menyilaukan mata rakyat dari borok suatu rejim kekuasaan.
Great, menghantar kita pada komitmen dengan keabadian kita masing2. Puasa dan mati raga adalah bagian dari cara itu. Trim Mbak Lin untuk menghantar refleksi ini….
terima kasih kembali, bung Berthy !