Tatkala Ibunda Menatap Bulan

tatkala Ibunda menatap bulan

yang menyembul dari tengah langit desa

bersama siulan burung malam

gemericik jangkrik bernyanyi

angin bagai menyapu wajahnya

sejuk..

sesejuk hatinya…

dengan segala kerinduannya

anakku di kota

jauh dari pijakan kaki desa ini

menatap masa depan

yang tiada habisnya

keselamatan lahir batin

serta senyum tiada henti

karena duka senantiasa segera  terhapus

oleh doaku..

doa Ibunda yang jauh..

 

bulan begitu purnama..

menyimak bisikan hati sang Ibunda

melontar permohonan kepada Tuhan

untuk sebuah keselamatan..

cemerlang..

ringan langkah

berlumur rizki berkah

purnama..

purnama….

gagah indah luar biasa

sinarnya sampai ke kota..

tempat sang  putra yang tengah ditiupkan doa

dari Ibunda tercinta……

2 comments

  1. LUAR BIASAAAA… Luar biasa jeniusnya Mbak Linda mengolah realitas dan interaksi manusia. Aku berdialog sebentar, kurang dari 10 menit. Mbak Linda telah memenuhi janjinya, menuangkan perasaan seorang Ibu, ya ibuku di desa kami, jauh di Maluku. Hanya untuk mengucapkan selamat HUT kepadaku. Maklum, kemarin mati listrik desa, hp tidak bisa dicharge. Hari ini Beliau ibuku tak menahani rindu untuk mengucapkan hatinya. Dari senyum rembulan.
    Hmmm… syair Mbak Linda mungkin akan menjadi sebuah syair dalam lagu, one day. Maklum, keluarga ibuku suka menulis syair lagu daerah.
    Kalau hari ini, ahlinya yang menulis, suatu hari akan menjadi lagu yg indah, aku yg berupaya menyanyikannya… Terimakasih mbak Linda. saya termasuk pria yg tdk dapat menahan air mata keharuan. Terharu, karena hati mulia Mbak Linda mengubah, apa yang sesungguhnya aku rasakan terhadap ibuku. Karena, aku berjanji 3 kali pulang menjenguknya, dan 3 kali aku belum datang. Rasanya tidak cukup mengucapkan terimakasih, dan tak pula tak terbayar apa pun, dari kata-kata sarat makna itu… LUAR BIASA mbak Lin. GBU all.

    1. Terima kasih kembali bung Berthy. Hanya inilah ujud persahabatan saya denganmu. Seolah-olah tadi saya berbincang dengan ibumu…, merasakan kerinduannya…, yang juga saya ingat dua tahun lalu sudah saya sarankan bung untuk menengok beliau yang jauh dari Jakarta…, sudah akan berangkat tapi bung Berthy dihadang pekerjaan lain. Ayo..ayo…. paksakan untuk menghampirinya….!!

      Saya adalah seorang ibu yang pernah ditinggal sepi hampir 4 tahun oleh anak saya yang hanya satu-satunya. Saya betul-betul merasakan peningnya hidup dilumuri kangen yang sungguh luar biasa kepada buah hati… tapi saya tahan-tahankan demi kesuksesannya, kemajuan hidupnya, serta masa depannya. Maka hanya doa, doa dan selalu doa untuk anak tercinta.. , juga untuk ketegaran hati saya.., hingga akhirnya ia pulang kembali di rumah ini bersama saya lagi…..

Comments are closed.