nestapa
pandangan kuyu meraba dunia
kota di ujung pulau terik menjadi hunian
sehat aman tenang tanpa hantu menggoda
itu dirasa jauh sebelum ada niatan sejahat drakula
kalian binatang bernafas
memiliki hak yang sama dengan manusia
hak hidup
hak mencicipi pengananan layak
hak dikasihi
bahkan menjadi tontonan…
kami hanya bisa geleng kepala
tatkala muncul binatang lain buas menganga
binatang bercelana keren
binatang bertabur wewangian parfum
binatang bercincin gemerlap berlian
racun meluncur bagai peluru medang perang
kalian dibuat bagai di kota neraka
tiada lagi rasa angin semilir dalam kebun
mana pula suara nyaman burung genit berlagu
semua serba takut
takut bernyanyi
seram bergurau
bahkan was-was menelan hidangan
binatang membunuh binatang
dengan beribu cara
sebab istana kalian akan musnah
menjadi beton menjulang megah
maka binatang malang…
bersiaplah tewas
sebagaimana teman-temanmu
yang telah terkapar satu persatu
ya…, satu persatu..
dengan berbagai alasan
beragam cara
atas ulah binatang berhati setan…
sebab kalian binatang asli belum tentu berlumur setan
ampuni kami
yang tak mampu menjaga
melindungi kalian sebagaimana mestinya
sebab kekuasaan bagai mewabah jalang
di negeri yang dihuni penguasa jalang….
binatang membunuh binatang..
binatang membunuh binatang…
tanpa rasa
tanpa hati
tanpa terbesit dosa…
Binatang pun berujar: “DASAR MANUSIA!!!” Thanks mbak Lin.