terbelalak bola mata
tatkala melihat berita tersebar di mana-mana
dana haji sejumlah besar terbang ke angkasa
dilipatgandakan tanpa tahu si empunya
mengapa keparat selalu hidup sentosa
menginjak leher perempuan bermukena
menendang peci pria di atas sejadah
bermimpi muncul di tanah suci
hasil keringat tahun menahun
menyambar keindahan obsesi
untuk naik haji
mereka adalah rakyat yang terengah-engah
menyisihkan serba sedikit hasil jerih payah
pemulung pun bermimpi hingga nafas terjengah
naik haji..
naik haji…
melangit penuh kobaran cita-cita
muncul lagi kalian para keparat
dana haji di bawah selimut
di ember kamar mandi
di sudut jendela
bahkan tertanam di samping kakus para babu
yang kalian pelihara dengan sempurna
dana haji berlari-lari
cepat segera kilat tercatat
sebelum mata-mata bayaran rakyat menyembur angkara murka..
menjadi kado istimewa untuk para durjana istimewa
berbekal agama indah
perilaku kalian tiada berteduh pada pintu derajat
sebab mata telinga telah tertutup aroma busuk sampah
sembari tak peduli siapa yang tak kebagian ke tanah suci
siapa yang hina papa…
siapa yang terus menerus bermimpi
dana haji tak mampir ke sini
tapi ke sana
tempat para durjana yang dinistai Allah…
hingga tiupan angin neraka menembus urat malunya…