Sekantong Roti untukmu, Paman

kasih mesramu masa silam
mana bisa kulupa sejengkal saja
manakala aku tak punya uang jajan
kau siap merogoh kocek yang hanya terbatas isinya

bila kuingin menunggangi skutermu
berputar keliling Jakarta
melewati rumah teman sekelas yang kutaksir diam-diam
maka kau akan berupaya mencari dana
untuk membeli bensin sebagai minuman kendaraan itu
lalu kita jalan-jalan boncengan

saat aku nakal dicubit paha oleh ayah ibu
kau akan menggiringku ke pinggir jalanan
lalu kita makan soto semangkuk ngebul penuh
lagi-lagi dengan dana yang sungguh dalam keterbatasan…

tadi kudatangi rumahmu, paman
bersahaja jauh dari kemewahan
tubuhmu ringkih jalan begitu pelahan
senyum lebar mempertontonkan gigimu telah beterbangan…
terasa masa kecil penuh cinta terlempar untukku
tak sebanding dengan sekantong roti tadi
sekadar kau nikmati sebagai penganan…

sekantong roti untukmu, paman
anggaplah itu adalah sekantong penuh cintaku
tanda terima kasihku masa lalu…
saat masa kecilku kau manjakan tiada tara….
hanya satu yang sangat kuharapkan..
semoga Tuhan tetap memanjakanmu..
lewat sang istri dan putri kesayangan