surat itu datangnya terlambat
saat asmara sudah dibuang lewat pintu asrama
jauh menuju samudra
terbang ke negara tetangga
surat itu isinya banci
menyatakan maaf karena instruksi
bagaimana bisa mengandalkan cinta sejati
bila segala keputusan harus lewat ibu suri
surat itu terhempas
dalam genggaman tangan diremas
bagai mengunyah tulang belulang sebegitu keras
tiada akhir hingga si pemakan melanjutkan hidup pun malas
tak lagi berpikir tentang surat
membuat langkah kaki ringan menapak
cinta tak perlu dicari
kelak akan hadir sendiri
hingga saatnya tiba nanti…
Surat itu surat biasa
Tanpa goresan semena-mena
Surat itu bukan tanpa makna
Hanya karena dituliskan tergesa-gesa
Sayangnya
Pesan itu telah sirna
Larut dan tiada terbaca
(Ada guratan mantra tersia-sia)
🙂
terlambat, kiranya lebih baik ….. meski itu katanya banci, tapi tentang kata hati, kejujuran dan rasa.
dan jika alam berpihak pada cinta, engkau akan kembali……. apalagi hanya negeri tetangga.
jadi surat itu……..eh ada betulkah surat itu???
Cinta yang dicari akan lari bila tak cukup memberi…