batik hitam putih
buah karya Iwan Tirta..
selendang sutra cantik
tergerai lunglai
lemah..
pedih..
selendang sutra ini
ada di atas kepala penuh merana
tatkala ayahanda menuju lubang terakhir
bertimbun tanah lembab abadi
nyawa tiada
selamanya..
air mata mengalir deras
diusap selendang sutra Iwan Tirta
kuyup
memandang makam terbujur mengikuti tubuh..
seperempat abad berlalu sudah
selendang sutra Iwan Tirta tetap ada
air mata kembali merebak,
ditampung lagi-lagi penuh nestapa…
ayah..
beginilah aku alami kepedihan tiada kira..
yang kau kasihi dalam sisa hidupmu
anak kecil tampan bagian dari jiwamu
kini mengiris hati hampir tiap saat…
menyeruak ke hati ibunda nan sendiri
tanpa rasa
tanpa santun
tanpa hati
dan yang paling menyeramkan..
menganggap tanpa dosa !!