kami hanya tercenung
bungkam
terpana
pedih
terkesima
ketika kami sudah kehabisan kata..
maka hanya hati yang bersuara
telinga bagai tak tersusupi bunyi kebaikan
sebab jelaga tumpah di sekitar muka
kami kehabisan kata
tak mampu berbicara
kedajalan merajalela
lalu kami bisa apa
bila yang salah dibenarkan
yang benar ditindas mampus
kami kembali menganga
tanpa sebutir kata muncul
terserah mereka..
terserah mereka…
silakan bergembira
hingga bukti nyata di depan mata
lalu seberat batu pun muncul kecewa