Yang dihinadina sudah datang ke acara besar itu. Egonya dikalahkan dengan ketulusan hatinya yang jernih. Yang dicacimaki dan dicurangi sudah tak mau ingat-ingat lagi kekalahannya. Tapi mengapa yang menzolimi justru yang tetap merasa sakit hati, was-was, tidak percaya diri, paranoid , serta menyimpan dendam yang dilontarkan dengan kelicikan-kelicikan baru yang lain ??
Tak adakah rasa kasihan kepada Ibu Pertiwi dengan segala isinya? Mengapa ambisi berkabut suram bisa selalu memenangkan sebuah keikhlasan ? Apa yang akan ditabung di dunia? Sekadar harta melimpah ruah dengan luas rumah yang tak terhingga ukurannya, simpanan uang, emas serta tiket berhamburan untuk selalu bisa dengan leluasa pergi ke berbagai mancanegara ? Apakah tabungan akan bertumpuk lewat pantat-pantat yg melekat di kursi kekuasaan? Mana tabungan kebaikan, keindahan budi, ketulusan sikap dan merendah serendah-rendahnya di hadapan Sang Rabb ?
Usia manusia mutlak di bawah kekuasaanNYA. Tak bisa dimajumundurkan oleh siapapun kecuali DIA. Sampai di mana tabungan kita…? Sampai di mana? Seberapa banyak tabungan yg bisa kita angkut , untuk menuju kehidupan lain yang dijanjikan oleh NYA sebagai tempat terindah ??
Ya Allah, berikan kami langkah kehidupan yang senantiasa menjadi berkahMU. Jangan melantur kepada kebengisan budi. Jangan kami dilumuri angin kencang beraroma kemunafikan. Jangan kami tidak disayang olehMU, ya Allah…. dan jauhi kami segera..segera..segera.. dari manusia-manusia dajal yang bisa mencelakakan kami, mencelakakan negeri ini…….dan jadikanlah kami memiliki tabungan indah yang lebih dari cukup untuk menghadapMU, bila waktunya tiba……
Aamiin Allahuma Aamiin….. Dengarkanlah doa kami ini Ya Allah Ya Robb