Sara, Anggota DPR yang Menjadi Budak di Gunung Emas Almayer

 

Usianya 28 tahun. Ia sempat mengecap pendidikan seni peran di Inggris dan di Amerika.  Menjadi  tokoh Taminah, budak yang mengetahui banyak hal di kampung yang ia tempati, aktingnya begitu total di layar lebar produksi Malaysia ini. Rahayu Saraswati (Sara), dipilih oleh sutradara terkenal Malaysia U Wei Hj Saari yang berdarah Minang, melalui iklan.

Sara mendaftar lewat internet, tanpa mereka tahu siapa perempuan ini sesungguhnya. Ia melewati test yang ketat dan melelahkan. Dan ia buktikan kemampuannya di lokasi syuting yang bermedan berat. Sebulan penuh Sara berada di suatu desa di Malaysia. Mulai dari gigitan nyamuk hingga makanan nasi lamak yang harus ia nikmati sehari-hari, bergumul terik matahari dan berada di sungai yang tak bening lagi serta beraroma tak sedap, ia lalui tanpa alas kaki. Sara bermain total. Sara serius pada perannya. Ada satu adegan dengan kostum yang sudah dilekatkan pada tubuhnya,  ia wajib  menunggu dari pukul lima sore hingga pukul tiga subuh  esok harinya. ” Tapi saya  menikmati sekali adegan itu,” ujarnya sambil tertawa ringan. Awal November ini, Sara muncul dalam film yang sudah dilaluinya dengan bahagia : GUNUNG EMAS ALMAYER.

Sara, si cantik yang baru saja menjadi pengantin baru ini, sudah mulai menunaikan kewajibannya sebagai wakil rakyat di DPR. Perempuan belia dan cerdas ini, tentunya akan total pula mengerjakan tugasnya. Di manapun. Kecerdasannya tercermin dari keseharian sikapnya. Ayahnya, Hashim Djojohadikusumo, menurutnya adalah kamus berjalan baginya dalam menggali wawasan dan ilmu pengetahuan. Sara, selamat ditonton rakyat Indonesia, Amerika dan Kanada,  dalam film yang menayangkan suasana masyarakat Melayu abad 19, unik, dramatik, klasik :  …GUNUNG EMAS ALMAYER…….

dalam-gunung-emas-almayer-rahayu-saraswati-berperan-sebagai-taminah-

 

 

rahayu

 

 

SARAfoto : istimewa