apakah tidak keterlaluan
bila kamu muncul ke kota besar
karena sebuah permintaan
serta bantuan besar
tiada tara
kemudian kamu muncul lagi
didorong urusan perduitan
berkarung-karung
serta biaya iklan
yang amat sangat besar
lagi-lagi dari orang yang sama
memberi bantuan
kemudian kamu besar kepala
karena peluang di depan mata menganga
dan mulutmu mengeluarkan liur tiada henti
urusan keterlaluan kembali berlaga
tiada henti
dalam dadamu yang sesak
oleh kekuasaan
apakah tidak keterlaluan
bila kesempatan di depan muka
sesungguhnya bukan untukmu
namun untuk orang yang telah membiayaimu
tanpa berpikir soal etika
kamu merampas hak orang lain
meski kamu tahu sesungguhnya itu bukan hakmu
lempar citra sana sini
sembari berbohong pula sana sini
apakah itu tidak keterlaluan
bahkan di tempat pesantren nan indah
mulutmu juga berbisa dusta
sungguh keterlaluan
mobil rongsokan berbadan palsu
isi perut bukan buatan negeri sendiri
kamu lakukan pula promosi penipuan
tanpa rasa bersalah
seujung bibirpun
apa itu bukan keterlaluan…
dengan segala cara
kamu berpamer kerakyatan
mencintai lahir batin luar dalam
membuat orang tersihir
menggebu-gebu mengusung
tanpa berpikir panjang
lalu kamu masuk singgasana
tinggi sekali
meski tahu sesungguhnya tak mampu
namun kehebatan muslihat membuat jitu
hasil yang sumringah..
lalu banyak lagi soal keterlaluan
harga melambung
dalam segala hal
keributan sana sini
serta keputusan tak bertuan
menghantui ratusan juta orang
setiap hari…
sungguhkah ini tidak keterlaluan…
apalagi hari ini
berita besar membumbung lagi
kamu berkata segala tingginya harga
tak berpengaruh bagi negeri
sungguh..
sungguh amat sangat keterlaluan
ya..
sebab hatimu sudah beku oleh kesantunan
dan sampai kapan
keterlaluanmu melebar hingga usai ?