Dokter Kandungan pun Masih Sempat Latihan Paduan Suara…

 


 

Beberapa hari lalu saya datang ke resepsi pernikahan anak teman di kawasan jalan Sudirman. Pesta yang meriah, teratur, dan penuh dengan bunga cantik. Tak seperti pesta-pesta pernikahan lain, sebelum acara bersalaman dengan pengantin tamu disuguhi nyanyian dari PSAUI (Paduan Suara Alumni Universitas Indonesia).  Para ibu, bapak dan pemuda pemudi lulusan UI memang acapkali manggung di mana-mana, termasuk bila salah satu anggotnya mengawinkan anaknya.

Saya menaruh hormat betul kepada mereka. Pulang kerja menembus kemacetan Jakarta, teman-teman saya ini masih bisa meluangkan waktu latihan tiap hari Kamis malam di kawasan Barito Kebayoran Baru. Ada yang notaris, dosen, pengacara, ibu rumah tangga, pemandu wisata, bankir, sampai dokter kandungan!  Jangan heran bila sedang latihan menyanyi, sang dokter, Biliter Sinaga yang panggilan akrabnya Billy itu, tiba-tiba harus beranjak dari ruangan. Ngabur!  Kami sudah siap-siap meledeknya, “Pembukaan tigaaaaa, Billiiiiiiii….!!” Maksudnya, si ibu sudah harus ditolong untuk menunggu dilahirkan bayinya. Billy tertawa lebar selalu.

Saya ingat, saat saya membuat pesta Ulang Tahun dengan nuansa konser lagu-lagu yang saya karang dinyanyikan oleh PSAUI, Billy jarang sekali ikut latihan sebelumnya. Tentu saya memakluminya karena ia begitu sibuk, dan jarak latihan yang kala itu hampir selalu di rumah saya, sangat jauh dengan lokasi Rumah Sakit yang sang dokter kerja sehari-hari. Tapi pak dokter yang satu ini tak kehilangan akal. Partitur,  lirik lagu tetap ia minta.  Kaset rekaman latihan juga sudah berada di tangannya. Menurutnya, di waktu senggang di rumah, bahkan kalau perlu di kamar mandi sekalipun, ia menyanyikan lagu-lagu baru yang harus dihafalnya. Kaset diputar dalam perjalanan dari rumah ke Rumah Sakit, sambil ia pun bernyanyi di mobil mengikuti irama.

Menjelang hari ‘H’ ulang tahun saya, Billy khusus datang ke rumah saya. Ia minta dilatih benar tidaknya ia bernyanyi nanti di panggung. Apakah nuansa lagu yang sudah ia tangkap sesuai dengan maunya saya sebagai si pencipta lagu.  Saya betul-betul tertawa tiada henti waktu Billy berlatih sembari bergaya tangannya ke kiri ke kanan. Saya bayangkan dia yang sangat disegani di Rumah Sakit tempat ia berkiprah. Juga menjadi tumpuan para ibu untuk menyelamatkan bayi-bayi mungil mereka  –  kini sedang berhadapan di depan saya dengan gaya aktor dan akting yang sungguh-sungguh ia hadapi.

Waktu saya mengantar pak dokter ini ke pintu depan, saya sempat berpesan, “Awas lho mas Billy, jangan sampai lagi nyanyi di tengah panggung, lagu belum selesai, dikau sudah ngabur ke Rumah Sakit.  Kalau perlu tunda dulu ibu-ibu itu mulesnya…, tunggu sampai pesta Linda selesai!”  Biliter Sinaga, si dokter kandungan itu, kembali tertawa berderai-derai. Katanya, “Aku ini bisa pingsan kalau tidak menyanyi.  Ini hiburanku yang paling indah. Aku cinta PSAUI…, aku cinta kalian semua. Pertemanan kita indah sekali, terjalin dari lagu-lagu yang indah juga…”

Saya terkesima mendengar uraian dokter yang sangat rendah hati ini. Memang, indahnya persahabatan tak akan pernah bisa diukur dari sebuah kemewahan materi. Ia terkenal, ia pandai, dan selalu didampingi sang istri, Anita yang juga bersahaja serta cantik, seorang dokter spesialis rehab medik.

Di pesta kemarin ini,  usai Billy dan teman-teman PSAUI bernyanyi, kami berfoto bersama.  Anita yang tak bersanggul malam itu, berkebaya hitam dan berkalung mutiara, sama bahagianya seperti kami. Satu hal yang saya lupa tanya, apakah dokter Billy juga mempunyai kebiasaan bernyanyi di ruang persalinan, untuk  menghibur dan menguatkan mental ibu-ibu yang akan melahirkan itu?

13241724531773751750 keterangan foto :  saya bersama dokter Billy, Maudy(Ketua PSAUI), Anita.  >>  foto koleksi Linda

To the woman who commented on our social media channel with the words https://college-homework-help.org/ I think this is a call for genuine world changers.

3 comments

  1. haii tanteeeeeeeeeee ! 🙂
    irene lagi browsing2 ttg paduan suara, yang muncul salah satunya adalah blog tante 🙂
    mampir yah tante, take care! 😀

  2. Wah,
    Udah lama juga nggak ketemu Billiater Sinaga, kawan lama nih
    “Karier”nya di dunia paduan suara bermula ketika pada tahun 1976 FKUI mengadakan festival folksong antar tingkat. Dia dan gerombolannya menjuarai event tersebut dengan salah satu lagu ciptaan Billy.
    Tidak heran kalau pria batak ini tidak bisa dipisahkan dengan dunianya yang satu ini
    Bravo, Billy!

    1. Waaaaah…. satu lagi dokter muncul di sini…., terima kasih dokter Poer ! Billy berjiwa seni, sama seperti dikau… yang tiada lepas dari bermusik. Piano, keyboard, semua ‘dihajar’ oleh ahli anastesi ini. Ngomong-ngomong, bagaimana kalau ciptakan lagu untuk para pasien dari para dokter? Seru barangkali yaaaa..? Selamat ! Dokter Billy, dokter Poer, dokter Aswin Sastrowardoyo, adalah dokter yang seniman, eh salah, seniman yang nyasar jadi dokter!

Comments are closed.