Oom Ayus …

gagah sekali engkau, Oom !
dada bidang kulit kuning langsat
hidung bangir
rambut cepak
berbalut baju kemudi pesawat
berpangkat di bahu
bertopi
terbang melayang
pilot pujaan keluarga..

Oom Ayus si tulus hati
pangkuanmu penuh kasih
aku kecil ingin main gamelan kecil
kau buatkan pentungan
dari biji buah rambutan
dikeringkan seminggu
diberikan kepadaku
mata cilik berbinar
sungguh bahagia…

Oom Ayus selalu paham
aku ingin makan puyunghay yang mahal
mereguk merekah dinginnya es shanghay
serta kertas lipat warna warni
semua di depan mata
persembahan pilot pujaan keluarga..

Oom Ayus ingin kupeluk
mengapa jauh sekali engkau kini…
setelah tubuh melayang terjembab di aspal panas
nyawa melayang dari kapal terbang..
pilot pujaan keluarga
pergi dengan senyuman…
terbungkus cinta luar biasa mendalam
untuk kedua putri belia kekanakkan
istri jelita muda rupawan
tinggalkan cinta segunung sang keponakan
persembahan senantiasa untuk kami…
pilot pujaan keluarga

I was so anxious to see snap here for more the silly thing in print that I didn’t really plan its release very well.

4 comments

  1. kenangan manis seorang anak kecil yang terus dibawanya hingga kini, bahkan menjadi sebuah puisi indah yang dapat dinikmati oleh setiap pencinta puisi.

    1. Betul, pak Fatchu. Sering kita lupa, kebaikan yang kita lekatkan kepada anak-anak kecil ternyata menjadi ingatan manis luar biasa bagi mereka….

      Oom Ayus cakep sekali lhoooo…! Pilot GARUDA yang keren…

    1. Oom Ayus bagai ayah kedua saya, karena saya betul-betul disayang olehnya, di samping kedua putri balitanya saat itu. Sampai sekarang, kangen saya kepada ayah kandung saya masih diikuti dengan kangen saya kepada dia, Oom Ayus yang manis hati….// dia adalah suami dari adik ibu saya.

Comments are closed.