Sekuntum Bunga….

bunga yang harum

indah cemerlang

tak terlihat keindahannya..

kalah oleh gundahnya hati

was-was di pelosok akar

menuju kalbu

———–

bunga berwarna

seakan hanya kusam entah apa tampilannya

tertutup tumpahan air mata

sendu

nafas tersendat

————

keindahan muncul dari hati

sabar…

tak terperi

doa….

sepanjang langkah kaki

maka bunga kembali cemerlang

semerbak menembus ulu hati

seraya berkata pelan

Tuhan, maafkan kami

mengapa kami cepat putus asa..

untuk persoalan sepele saja

kami masih punya Engkau

sebagaimana bunga yang Kau ciptakan

hidup dengan wangi

menebar kemegahan

sampai ajal menanti….

 

 

 

 

I realize my husband and I may be stricter than most parents, but we’ll probably will lighten up as our children essay writer review learn to grasp and handle more responsibility.