Ia punya bantal
di gunung
ia punya selimut
di gunung
ia punya kenikmatan
di gunung
ia bernyanyi
di gunung
dia merekam getaran sanubari
di gunung
gunung telah memeluknya
berpeluh semilir angin
harum sorgawi di setiap sudut
sang Pencipta ada di mana-mana
dari kaki gunung
sampai puncaknya
ia merengkuh tangan
di gunung
ia berucap cinta
lewat gunung
ia memuja Ilahi
membawa seluruh dinginnya gunung….
maka nyawa pun diserahkannya
di gunung
karena memang di situlah
letak bantalnya
selimutnya..
aroma harum sorgawinya…
hasil suara gema
dari satu gunung
ke gunung lain
di hampir seluruh belahan dunia
yang telah dipijaknya
baginya keindahan mulai merebak..
di tempat itu…
di gunung ia tertidur…
lelap..
ikhlas…
hening
damai……..
=========================== (didedikasikan untuk wakil menteri ESDM RI alm Widjajono)
Saya pun demikian mbak, mata ini rasanya panas sekali saat melihat rekaman evakuasi beliau dari gunung Tambora, walaupun saya hanya mengenal beliau melalui media TV saat bagaimana beliau dengan tenang dan bersahaja menjelaskan perlunya perubahan APBN dan penghematan energi saat kontroversi kenaikan BBM…. Matur nuwun mbak Linda untuk sebuah tulisan yang indah…
Baca tulisan elo buat aku merinding, betapa dalam cinta pada sang pemilik alam semesta sampai almarhum akhirnya ditakdirkan pulang di tempat yang paling dicintainya.
Turut menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya
Gunung adalah tempat ketinggian, kemuliaan, sumber inspirasi, dan kehidupan mengalir dari puncaknya….. wahyu ilahi dan insani terlahir… Thanks Mbak Lin….