sang guru berkata
kejarlah berita
sampai langit menembus sorga
sampai pasir terdalam
menembus gua di tengah hutan
terang benderang sampai gulita
sang guru berkata
periksa seluruh kata segala manusia
manis menyebar rasa gula
belum tentu seperti itu aslinya
kasar mengiris dada
belum tentu pula seperti itu aslinya
sang guru berkata
lihat kiri kananmu
asah ketajaman mata telingamu
agar kamu tak berkembang menjadi orang dungu
agar tak juga mata segera berkilau
melihat bungkusan apik yang serba semu
sang guru berkata
tak akan kamu menjadi kaya
bila menyelipkan berbagai sogokan
ke kantong kandung kemih sampai congor mulut
sebab semua tiada berkah
tiada pula ada vitamin yang menjelma
ke sekujur tubuhmu
sang guru berkata
tak ada kata pensiun bagi penulis
wartawan
namun ada jabatan basi di depan mata
bagi menteri
bupati
gubernur
segala bintang hebat di dada
sang guru berkata
peliharalah nuranimu
bukan keringat amismu
kedepankan kejujuranmu
bukan nafsu
sebab kaya batin jauh lebih mulia
menjelma menjadi kaya lahir
kaya lahir tak akan menjelma
menjadi kaya batin
sang guru berkata
kalian..
para penulis
ujung tombak pemikiran sempurna
bagi khalayak ramai
jangan sekali pun menjadi pelacur
penjahat berkerah putih
pura-pura bertinta emas
sebab neraka akan menggoresmu
dengan ujung bambu
yang bertuliskan
kamu wartawan pelacur
kamu pelacur wartawan
kamu memang pelacur…..
sang guru berkata
saya yakini dengan seyakinnya
yang berguru dari saya
tak tersentuh ujung bambu neraka
yang bertuliskan kata-kata nestapa…
semoga…
Baguuuss..sekali, mbak Linda. Kita memang sering tertipu dgn penampilan luar yg mentereng dan berkelas, apalagi yg berbalut kata2 manis bijak dan religi. Ah, sdh saatnya kita manusia lbh bijak dlm menilai spy tdk kecewa nantinya. Salam hangat.
terima kasih yaaaa…
Baguuuss..sekali, mbak Linda. Kita memang sering tertipu dgn penampilan luar yg mentereng dan berkelas, apalagi yg bergamot kata2 manis bijak dan religi. Ah, sdh saatnya kita manusia lbh bijak dlm menilai spy tdk levees nantinya. Salam
posting menarik…mohon ijinya bu…boleh nggak disedot postingnya….
monggo…
Pesan bijak-bestari. Ketulusan dan kesucian hati menjaga ujung pena-nya… Luarbiasa mbak Lin. Thanks.
terima kasih bung Berthy… apa kabar?