seorang ibu terpaku
sembari ekor mata mengikuti jalannya sang pemuda
sudah mulai berdada bidang
sudah pula suara membesar
raut muka keren
tatapan mata tegas…
tutur kata yang trampil
seorang ibu terpaku
itu anakku
dan yang satu lagi anakku
yang satu lagi anakku
semua berjalan dengan waktu
tiada lagi usapan di dahi
saat balita dulu
sebab mereka kini tak mau
diusap sang Ibu rasanya malu…
digandeng lengannya pun tak mau..
seorang ibu terpaku
urusan rambut berhelai-helai berubah warna
seiring dengan perkembangan anak-anak
kini sudah besar..
tak lagi bisa dipangku
dan tidur sekamar bersama..
sebab dunia lain sudah menari-nari
di pelupuk mereka..
hati sang ibu mendadak sepi..
apa jadinya bila mereka semakin jauh
memiliki dunianya yang lain
sementara ibu tak lagi mengaduk gelas susu
untuk sarapan mereka di pagi hari…
awan melayang di udara
angin semilir berbisik lembut..
kekuatan ibu adalah doa
kekuatan doa dari sang ibu
itu sudah lebih dari cukup…
untuk bekal mereka
menjadi anak-anak menapak dewasa…
tanpa gelora buruk nestapa..
acapkali memperoleh perlindunganNya…
senantiasa
dan senantiasa…..
ijin share juga uni… buat anandaku,
Cocok sekali,alhamdulillah kalau cium pipi anak2 wanita/lakiku masih mau. Barangkali hanya doa kita yg mereka masih perlukan. Tq
Puisi mbak Linda mewakili ungkapan hati dan perasaan saya dan mungkin juga ibu2 yg memiliki anak2 yg sh dewasa dan mulai dewasa…thx mbak, ijin share utk ketiga jagoanku yg skrg sdh memiliki dunianya sendiri…
silakan……
seorang ibu tentu punya rasa yang sama pada anak-anaknya…..