mengapa aku tak bisa seperti kamu
bicara lemah lembut
sabar sekali
selalu dengan senyum
ramah yang tersebar di mana-mana…
mata teduhmu
bagai tak kenal amarah
itu yang aku tak punya
sebagian dari rohku
begitu keras menyala
tak terkendali melihat kezoliman
perih mengintip kedajalan
tak kuasa kulekatkan padamu
pertanda tak kuasa
ini semua tentu ada penyebabnya
lagi-lagi dengan senyummu yang sialan itu
nah, mulai lagi kerasku datang..
ya kamu memang sialan
karena hatiku luluh
runtuh dari pohon kelapa
menerjang pasir penuh sisa karang
kamu lalu berkata
karena kamu menulis puisi
saya tidak bisa memejamkan mata
sampai tiap subuh tiba….
kata-kata itu
membuatku segera memanjat lagi pohon kelapa..
tak sudi turun lagi…
ngeri bila semua berubah
seketika…
lalu datanglah senyap
burung mondar mandir di ujung padi
menukik ke hati kami
hati kamu
dan hati saya
lama sekali…..
sampai di penghujung malam ini
esok lagi
esok lagi..
esok lagi…..