tatapanmu
gelegar hasratmu
tawa renyahmu
saya lupa…
karena kamu sudah di awan
tertelan janji
menohok matahari
berselimut pada segunung pekerjaan
saya lupa
karena kamu terlalu bersemangat
membuat rongga dada sesak
dan takut..
padahal
gemericik suara kasih
sulit digunting selipatan sekalipun
bagai kawat tebal
tajam
kekar
selamanya