tawa renyahnya lenyap
bijaknya tak kutemui lagi
nasihat membahana
menjadi bekal di muka
dia sudah jauh….
bahkan menengok akupun tak mampu lagi
akankah sesekali dia mampir
dalam lelapku?
serasa utang budiku
belum terbayar untuknya
manusia baik
mengapa cepat perginya…
dia sudah di sana
lepas segala riang derita
sulit maupun canda…
kusimpan kelucuannya
berkata selalu
tentang rahasia pribadinya
el te satu
el te dua…
dan itu hanya aku dan dia
yang tahu makna aslinya….