kamu menginjak bawang
kamu menginjak beras
kamu menginjak makanan
dalam keterbatasan ilmu
keterbatasan nurani
keterbatasan diksi kata
karena kamu hidup di awang-awang
injak pasar becek urusan pencitraan
dulunya kamu berada di mana…
karena tutur katamu yang lancang
sembari senyum mengembang
bensin naik tak membuat harga ikut terbang
ibu-ibu pedih hati alang kepalang
nyatanya tak sanggup belanja cabe bawang
sesuai isi di penggorengan
duuuh.., harga terus mengawang
lalu kamu kabur
mungkin takut lebih dalam terjebur
apakah kelak upayamu mabrur
di kursi yang lebih subur
mengantar rakyat menjadi makmur..?
akal-akalanmu, dik
mengincar golongan baru
yang gampang terpesona
oleh tampilan kulit luar
bagai pelakon sinetron
yang dikejar penggemar blo’on
tak pernah tahu isi dalam
yang penting senyum keren
yang penting busana keren
yang penting akting keren
akal-akalanmu, dik
akan tetap terbaca luas
oleh manusia kenyang asam garam
oleh segala tipuan dunia
semoga kamu tak juga lupa
tetap pula terbaca cermat
oleh Yang Maha Kuasa…