pedih
bencana melanda
kacau
roda berputar tak semestinya
gulana
kegiatan terhenti seketika
bertumpuk
bersama segala pengungsi
semua sungguh kami pahami
nestapa melanda hampir seluruh negeri
lalu kami bersimpati
sekuat tenaga berbagi
tenaga dikuras tiada henti
baju dibongkar dikumpul untuk diberi
beras lauk bumbu segera dibeli
meracik masakan sepanjang hari
dengan begitu lelah namun penuh senang hati
kami bersimpati pada korban bencana
tetapi mengapa meluntap segala emosi
pemberian tiada dihargai
hina dina muncul penuh amarah darah tinggi
semua membuat kami ngeri…
tak sangka segalanya kami alami
mohon maaf bila pemberian sukarela ini
tak berkenan di hati….
akankah karena hal ini
kami sebaiknya undur diri..??