Mengapa kamu berdakwah ingin dengan suara kencang-kencang?
Agar lebih terhormatkah?
Tak pernah dengar cara seniormu
Nurcholis Majid atau Quraish Shihab berdakwah?
Tak pernah mereka jejeritan.
Tak juga sembari pakai busana mewah di segala sudut bordiran. Apalagi memakai sorban!
Mengapa pula kamu semena-mena pada kepala orang,
memampirkan kakimu yang lancang menginjak serampangan?
Hanya karena suaramu di speaker tidak terlalu kencang?
Ingin sampai ke mana?
Sinabung?
Gunung Kelud?
Atau didengar sampai bui Nusakambangan??
Harusnya kamu saja segera ke sana diterbangkan!