tanganku menuju keriput
kelopak matamu pun mulai bergaris
kita bergandeng tiada henti…
menuju kedamaian abadi….
puluhan tahun bersama
dengan segala ketidaksesuaian
dan segala kecocokan
semua campur aduk menjadi adonan kasih berlebih
ada yang berubah..?
apakah suara burung yang tiap pagi menyentil nyenyak kita pun berubah?
kemarilah kekasih…
saling berpelukan sebagaimana muda kita dulu…
agar tiada badai bisa menghantam kita…
agar suara burung tetap merdu..
tak ada kunjungan burung hantu diwaktu malam gulita sekalipun….
kita sudah sama-sama tua….
mengapa pula harus mencari problematika yang mengada-ada…..
malulah kita kepada DIA..
yg telah memberikan keluhuran utuhnya rumah tangga….
serta anak-anak yang tengah terbang dengan segala kesuksesan mereka…
berikan seluruh jemarimu
akan kusimpan di dasar lubuk hatiku yang paling dalam
hingga ketentuan usai usia kita ada padaNYA nanti….
( puisi untuk pasangan di mana-mana, siapapun, yang menikmati ulang tahun pernikahan dari tahun ke tahun )
Hmmm… complicate and hard to give and share what I felt… Btw, refleksi penuh makna.