Bajaj dan Si Bajaj

melenggok ke kiri

nyalip ke kanan

menderukan suara

semburan asap hitam

duduk di kursi  hangat

jidat terbentur menuju atap

saat meliuk dengan tajam

Bajaj oh Bajaj…

kamu kini naik kelas

karena orang terhormat menumpang nikmat

sembari lampu kamera penuh kilat

menyambar kembali aroma asap hitam

menjadi mulia

 

Bajaj…

terlintas dua bagiku

kendaraan umum gesit  bagai kecoa

satu lagi namamu,

lelaki yang dianggap teman-temanku sopir

hihihi… sopir Bajaj..

yang melintas di udara..

mengarungi samudra…

sampai tua kami memanggilmu si  Bajaj..

ke mana orang itu sekarang…

lelaki yang hatinya mendua

barangkali kini pun termasuk  pengagum berat

kepada  penumpang mulia dalam Bajaj

si penerobos jalan protokol tanpa hambatan

tiada larangan

seenaknya..

semau-maunya…

duh Bajaj kendaraan

dan si Bajaj…

keduanya unik memang…

penuh  benang citra

tiada tara….

dan mengundang tawa…

berlama-lama