Sepintas saya dengarkan pembicaraan A’a Gym di televisi, setelah usai pernikahannya kembali dengan mantan istrinya, Teh Nini. Kira-kira isinya, “Hubungan pernikahan itu bukan untuk akting. Harmonis, sakinah, bukan untuk diperlihatkan, dipertontonkan, seperti yang sudah pernah saya lakukan dulu”
Saya terhenyak. Haru menyelimuti. Ustad beken yang sempat dikritik banyak orang karena perceraiannya dengan istrinya, Teh Nini, dan menikahi Rini, dengan segala kerendahan hati kini berbicara demikian. Terbayang pula bagaimana ia dulu begitu sering mempertontonkan cinta kasihnya dengan Teh Nini di depan khalayak ramai, sampai-sampai soal ‘pengertian’ sang istri yang sudah dimadu tetap harus ‘berakting’ penuh senyum.
Ustad juga manusia. Tak lepas dari segala kekurangan. Rasa sebal saya pun, yang pernah hinggap atas sikapnya yang ‘keterlaluan’ kepada keluarganya, serasa pupus sudah. Biarlah A’a Gym kini menikmati hidup barunya, yang tentunya sudah ia lewati dengan segala pendalaman pemikiran, perhitungan,segala pahit yang ia rasakan selama ini.
Istri kedua menjadi istri pertama. Hati tak bisa ditebak. Bagaimana rasanya ‘diduakan’ ? Bagaimana rasanya punya suami yang menikahi orang lain lagi? Semoga kata ‘rela’, ‘ikhlas’ dari seorang Rini bukan hanya isapan jempol dan mulut manis di bibir saja. Semoga kedua orang pengantin baru ini berbahagia sampai akhir hayat. Pelajaran berharga A’a Gym selama ini menjadi pelajaran bagi dirinya, juga bagi kita sebagai penonton, yang tak bisa dihitung lagi nilai hikmahnya. Satu detik ini terlintas sosok Teh Nini yang disorot televisi dengan baju muslim merah muda yang indah, senyum yang menyala sumringah penuh cinta, dan bola mata yang penuh harapan lambungan kasih. Semua tentu bertumpu kepada Tuhan…, lewat suaminya ‘yang baru’, A’a Gym , yang dengan kebesaran hatinya sudah berkata bijak di depan masyarakat. …….. pernikahan sakinah bukan untuk dipertontonkan….., seperti yang sudah pernah saya lakukan dulu……!
Apresiasi buat mbak Linda,
Kita perlu menghormati dan menghagai orang yang jujur dan sportif, sehingga selalu memperbaiki diri. Salut buat Aa’. Buat teh Ninih, pernikahan kedua ini akan membuat teteh lebih menghargai miliknya.
Semoga bkn untuk menarik simpati publik yang jauh berkurang setelah si Aa tega menduakan si Teteh, apalagi disusul dgn menceraikan si Teteh.
setiap peristiwa yang kita saksikan adalah ayat Tuhan, pelajaran yang berharga bagi siapa saja yang mau merenung dengan hati yang jujur …..
Amin…semoga A’a Gym dan Teh Nini bahagia sampai akhir hayat. Dan semoga ustad ustad yg lain yang baru saja menempuh hidup baru mendengarkan ucapan A’a Gym yaitu untuk tidak mempertontonkan perkawinannya kepada media hehehe ..
Sy jd teringat kata2 seorg yg suskes ; to me success is about the sense of independence, it is about not seeing the world but seeing the light..dan seorang teman seperti AYA telah membuktikan dgn kejeliannya melihat peluang. Kesuskesan jg tdk terlepas dr restu orang tua dan smua filosofi yg diberikan kita ; untung atau rugi..dan kita slalu bisa bangkit bila rugi.. kata yg sangat simpel tp bermakna sangat dalam , keberanianlah yg dibutuhkan..dan seorang AYA telah membuktikan. Suami & keluargaku adalah inspirasiku, dan tentunya bersama Aroon makin terbentuklan team yg tangguh dalam mewujudkannya.Aya salut & selamat atas smua yg telah tercapai, terus berkarya krn menjadikan inspirasi buat yg lain.Juga buat penulis..slamat atas terlaksananya website ini, terus menghadirkan artikel yg indah, bermakna, aktual & terpercaya .top deh !!