pegal linu
meneruskan roda mobil
berputar menggelinding
bagai tak tentu arah
macetnya Ibukota
semakin menyebalkan
bila terdengar suara pengawal
bermotor gagah pongah
menghantam mobil awam
berhenti tiada maaf
untuk sebuah kemuliaan
yang orang di dalamnya
digaji oleh rakyat
di tengah super macet jalanan
aku ingat kamu
perempuan tambatan hati
tiada air mata meski hati getir
tawa canda di tengah was-was
meski dihina oleh sedarah
hingga harga diri serasa tewas
kamu tetap berbinar
jemari menuju dunia luas
sembari rongga hati terkuak pelan
memilih orang yang kamu cinta
dan tentu saja aku berharap
pilihan jatuh kepada diriku
selamanya…..