jubah putih terbang
karpet miring kerontang
baju loreng melayang
angin puyuh merebak dendam
amarah berkepanjangan
tak tentu rimbanya
hanya kemelut suram melanda
negeri yang berdasarkan cinta
lenyap bagai tulisan di pasir terhapus ombak
ngeri
tak mudah menari gembira
tak mudah mencari kerja
utang di mana-mana
lapar menuju segala lapisan
kemewahan hampir lari
semua takut
menghadapi jubah putih
melihat baju loreng
memandang tembok bergambar
malaikat menggelengkan kepala
apakah akan selamanya…