PERTUNI dan Sido Muncul Saling Membantu

Suatu siang di kawasan Senayan, Kamis 8 Januari 2015. Mohamad Bob Hasan sebagai pembina PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia), Dirut PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Irwan Hidayat, Direktur Venancia Sri Indrijati dan Ketua Umum PERTUNI Aria Indrawati melakukan tandantangan kerjasama. “Bukan urusan pijat memijat,” ujar Bob Hasan. “Saya menginginkan PERTUNI bisa berkiprah ke mana-mana, termasuk menjadi pedagang tanaman obat”.

Ya, itulah Bob Hasan. Sejak menjadi pembina organisasi orang buta selama 40 tahun, akalnya ada saja untuk memajukan PERTUNI. Para tunanetra yang tinggal di pedesaan memiliki lahan , dan untuk membantu mengentaskan kemiskinan, PT Sido Muncul atas usulan Bob Hasan mengadakan pelatihan budi daya dan pengembangan bahan baku jamu. Mulai dari kencur, kayu manis, sereh, jahe, kunyit, akan ditumbuhkan oleh para anggota PERTUNI. Dan pelatihan dilaksanakan di pabrik Sido Muncul di Klepu Semarang.

Apakah kebutuhan kelak mencukupi dari para tunanetra itu? Menurut Irwan sang dirut, yang dicapai saat ini dari kelompok petani baru sekitar 30 persen dari total kebutuhan. Selebihnya dicari lewat pasar. “Lumayan kan kalau para tunanetra ikut memenuhi kebutuhan itu,” kata Bob Hasan.

Sido Muncul setiap bulan menargetkan 60 ton kunyit segar, 10 ton kunyit kering, 40 ton jahe segar dan 10 ton jahe kering. Lahan yang dibutuhkanpun tak perlu luas karena bisa dibudidayakan di dalam pot. Ketua Umum PERTUNI Aria Indrawati sungguh bergembira kelak anggotanya diberi kesempatan dan didampingi oleh para ahli, mulai dari pemilihan bibit tanaman hingga panen.

Maka obsesi Bob Hasan, yang tak ingin melihat para tunanetra hanya dianggap sebagai tukang pijat saja, lambat laun akan terwujud.