Laki-laki Bajingan Itu Ada di Acara Pemakaman

dia bertopi

berkacamata hitam

berdiri jauh-jauh..

di acara pemakaman

 

dia menghindar

dari pertanyaan sejuta umat

cemooh orang banyak

atas perilaku yang tak pantas

sepanjang nafasnya masih bergerak

menjulur bagai lidah pahit

teronggok hina..

 

untuk apa dia datang

selagi perempuan itu sudah berubah status

mayat?

ya, sudah menjadi mayat

tertutup oleh tanah

rapat-rapat..

 

ke mana dia selama ini

bajingan pengeruk harta

pereguk duniawi

pengejar bahagia semu

tanpa rasa kasih

 

dia terpekur bagai pengamat dungu

cangkul kayu bergetar

menutup lubang kubur

bagai cintanya yang sudah lama terkubur

bagi mayat itu

dengan penghinaan kejam

 

dia menyapa anak gadisnya…

yang puluhan tahun tak setetes air pun dibiayainya

katanya bagai tanpa dosa

kamu sudah tahu nomor telefon papa…

bajingan betul lelaki itu…

dua puluh sembilan tahun bagai terbang

kini menawarkan nomor telefon

bagi anak tunggalnya

yang baru ditinggal sang  Ibunda..

 

lelaki bajingan itu

dari kiri kanan depan belakang

dicibir pengunjung yang berduka

cerita lama bagai terumbar lebar

dahsyat..

kejam…

 

pergi saja kamu

ujar seorang nenek tua

lelaki itu tertunduk

entah malu

entah tak punya malu

bajingan kamu..

kata salah satu teman mantan istrinya…

dengan amarah

yang meluap sampai ke langit

menyebar dalam panasnya Jakarta…!