Sang Tersangka

namamu seram

membuat bulu kuduk berdiri

jantung cepat berirama

melebihi larinya kereta

 

tersangka

tak ada nama yang lebih hina

karena segala yang tak sedap

tak mengikuti jalur norma

tidak pula benderang bagai suci lahirnya sang bayi

menumpuk pada julukan itu

 

kamu adalah tersangka

muncul dari atap langit lantai dan tembok

bangunan raksasa pengudak dosa

kelak tak lagi tahu apa-apa tentang dosa

karena nama tinggallah nama

tersangka…

kini tak bermakna

karena masih dipuja

disanjung sentosa

oleh kemaruk harta

jauh dari azab dunia

palsu tetap membara…

 

apa mau dikata..

si pemberi julukan itu…

kini keok tak berdaya !

mari kita angkat topi untuk sang tersangka

ya..untuk kamu

yang tetap aman nyaman tenteram

sampai akhir zaman….

6 comments

  1. Buku yang menarik! Mempelajari dan mmkeerbaipe diri sendiri sering kita abaikan, padahal ini yang utama, kalau kita baik tentunya kebaikan akan datang kekita![]

  2. mungkin para tersangka yg mengambil hak org banyak yg mengais-ngais mencari sepiring nasi utk keluarganya tidak ingat bahwa pengadilan yg sesungguhnya adl pengadilan akhir nanti dgn Sang Pencipta. mereka terlena dgn kenikmatan dunia dan keserakahan dan ketamakan dan kerakusan. sehingga mrk tdk peduli orang banyak miskin, sekarat, bodoh dan bahkan mati. yg mereka pedulikan hanya diri mereka sndr: saya, saya, saya, saya, dan saya, peduli amat dgn orang lain!!

  3. Kalo tersangkanya cantik kok nggak ditahan ya, padahal saksi2 dan bukti sudah sangat terang benderang, mungkin karena ada gratifikasi asmara buat penyidik kpk ya ha ha ha…..

      1. berprasangka positif memang baik, tapi untuk kebaikan bersama, perlu orang berperilaku yang buat orang patut menyangkakan hal yang baik buat dirinya, atau sebaliknya…..

Comments are closed.